n

Seorang pejabat dipecat gara-gara minta digendong saat banjir
China - Seorang pejabat di China dipecat gara-gara minta digendong bawahannya saat banjir. Pejabat itu tidak ingin sepatunya yang bagus kebasahan.

Diberitakan Daily Mail, Senin 23 Juni 2014, pejabat tersebut adalah Wang Junhua, wakil direktur di kantor pemerintah kota Guixi, Provinsi Jiangxi. Foto itu diambil saat dia mengunjungi wilayah yang terkena banjir. Akibat bencana ini, dua orang tewas terseret arus deras.

Menurut media lokal, Wang datang tanpa mengenakan sepatu yang pas untuk daerah basah, malah memakai kasut kulit berwarna krim yang terlihat mahal. Tidak mau sepatunya kebasahan, dia meminta bawahannya Din Xianbao untuk menggendongnya di punggung.

"Pria itu terlihat arogan dan kebosanan. Jelas sekali dia datang ke sini hanya untuk publisitas murahan. Saat dia takut sepatunya basah. Sifat aslinya keluar," kata seorang warga Hu Peng.

"Dia memerintahkan pria untuk untuk menggendongnya di punggung seperti keledai dan membawanya berjalan. Saya kasian pada bawahan itu, dia dipermalukan," lanjut Hu lagi.

Melihat foto ini, Partai Komunis China memutuskan untuk memecat Wang. Namun Partai Komunis bersikeras bahwa bukan Wang yang meminta digendong, melainkan bawahannya yang menawarkan diri. Kendati demikian, pemerintah merasa itu adalah tindakan yang tidak patut.

"Bukan wewenangnya untuk menjadikan manusia lain bekerja keras untuknya. Ini bukan cara orang China," ujar pemerintah. Wang mencoba melakukan banding untuk mendapatkan kembali pekerjaannya, namun upayanya ini ditolak mentah-mentah oleh partai.

Pemecatan ini adalah satu lagi bentuk upaya pemerintah Xi Jinping dalam mereformasi mental pejabat China. Di antaranya adalah larangan mendapatkan keistimewaan saat kunjungan kerja. Sudah tradisi sejak dulu, pejabat China diperlakukan bak raja saat mengunjungi sebuah daerah.

Insiden ini bukan kali pertama terjadi di China. Sebelumnya, seorang pejabat Tiongkok pun dipecat dari jabatannya lantaran digendong warga desa saat meninjau banjir.



Sumber

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.