“ 70% tahu yang beredar di pasaran Jakarta ternyata mengandung formalin dengan kadar 4,08 – 85,69 ppm”.
Bagaimana reaksi Anda dengan hasil penelitian di atas? Kaget atau malah biasa saja? Saking seringnya berita itu kita dengar, kita anggap itu hal yang biasa saja untuk keluarga kita, padahal bahaya di balik pengawet kimia itu sungguh mengkhawatirkan.
Beberapa bahan pengawet makanan memang diperbolehkan untuk dipakai, namun tidak sehat jika digunakan secara berlebihan.
Pengawet Makanan, Antara Kebutuhan dan Kesehatan
Beberapa bahan pengawet yang diperbolehkan adalah:
1. Kalsium Benzoat
Dipakai untuk menghambat pertumbuhan bakteri penghasil toksin(racun), bakteri spora, dan bakteri bukan pembusuk.
Senyawa ini bisa mempengaruhi rasa makanan dan minuman, dapat memberikan kesan aroma fenol, seperti aroma obat cair.
Pengawet ini digunakan untuk mengawetkan minuman ringan, minuman anggur, saus sari buah, sirop dan ikan asin.
Bahan ini bisa menyebabkan dampak negatif bagi penderita asma dan orang yang peka terhadap aspirin, juga memicu terjadinya serangan asma.
2. Sulfur Dioksida
Banyak dipakai untuk sari buah, buah kering, kacang kering, sirop, dan acar. Beresiko menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.
3. Kalium Nitrit
Dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan Sering digunakan pada daging yang telah dilayukan untuk mempertahankan warna merah agar tampak selalu segar, misalnya daging kornet.
Efeknya bisa menyebabkan keracunan, mengurangi kemampuan sel darah dalam membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, kesulitan bernafas, sakit kepala, anemia, radang ginjal dan muntah-muntah.
4. Kalsium Propionat dan Natrium Propionat
Dapat mencegah tumbuhnya jamur. Biasa digunakan untuk produk roti dan tepung. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan migrain, kelelahan, dan kesulitan tidur.
5. Natrium Metasulfat
Sering juga digunakan untuk produk roti dan tepung. Bisa menyebabkan alergi pada kulit.
6. Asam Sorbat
Biasa dipakai pada produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah dan produk minuman.
Bisa mengakibatkan perlukaan pada kulit.
Ada pula bahan-bahan pengawet yang berbahaya dan tidak aman untuk tubuh tapi kerap ditambahkan pada makanan, diantaranya:
1. Natamysin
Biasa digunakan pada produk daging dan keju. Dapat menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan pada kulit.
2. Kalium Asetat
Umumnya ditambahkan pada makanan asam. Bisa menyebabkan rusaknya fungsi ginjal.
3. Butil Hidroksi Anisol (BHA)
Biasanya terdapat pada daging babi dan sosisnya, minyak sayur, shortening, keripik kentang, pizza, dan teh instan. Diduga bisa menyebabkan penyakit hati dan memicu kanker.
Bisa jadi aneka penyakit yang saat ini kita derita, salah satunya adalah efek dari pengawet makanan yang kita konsumsi dalam jangka panjang, sehingga efeknya baru terasa sekarang.
Sayangi tubuh Anda mulai sekarang. Untuk apa dikaruniai umur panjang tapi didera oleh berbagai penyakit. Apalagi masih muda dan di usia produktif tapi penyakitan. Berikan yang terbaik untuk keluarga Anda.
Posting Komentar