n

Awas Main Handphone, Leher Bisa Berubah Bentuk
Sebuah penelitian di Surgical Technology International mempublikasikan fakta yang cukup mencengangkan. Kebanyakan memainkan handphone ternyata bisa berakibat fatal terhadap leher Anda..

Diagram ini pun langsung tersebar dan menjadi headline beberapa media terkenal di dunia. Mulai dari The Chicago Tribune, Slate, NPR, Business Insider, The Sydney Morning Herald, NBC News, The Globe and Mail, Today, Time, Yahoo,Shape, BuzzFeed, The Huffington Post dan masih banyak lagi. Headline New York bahkan member judul "Look at How Texting Is Warping Your Spine."

Berita ini menjadi sangat populer. Tampaknya netizen benar-benar serius dalam perdebatan mengenai dampak terlalu sering memakai ponsel. Namun pakar bedah tulang dari New York,  Kenneth Hansraj, membantahnya. Ia memastikan penggunaan handphone terlalu lama sebenarnya sama saja ketika kita sedang membaca buku, menggendong bayi ataupun kegiatan menunduk lainnya.

"Kehilangan kurva alami dari tulang belakang leher menyebabkan secara bertahap meningkatnya tekanan tulang belakang leher. Cidera bukan disebabkan karena tekanan ibu jari Anda, tapi saat dimana tulang belakang leher menopang kepala yang terus menunduk sambil melihat telepon pintar,” katanya.

Tekanan yang dihasilkan akibat terlalu lama membungkuk mungkin sama seperti mengangkat beban berat hingga 23 kilogram. Selama penelitian yang dimuat dalam jurnal Surgical Technology International, Hansraj menghitung berapa derajat pada variasi stres kelengkungan di tulang belakang seseorang.

Pada nol derajat kemiringan, tekanan istirahat sama dengan berat kepala orang itu - kira-kira 4,5 kg-5,5 kg. Tapi untuk masing-masing 15 derajat kemiringan, tekanan akan terus meningkat. Pada 15 derajat, seseorang merasa 12 kg tekanan; pada 30 derajat, tekanan akan naik menjadi 18 kg.

Orang yang menggunakan perangkat telepon sekitar dua sampai empat jam sehari, berarti leher akan terus membungkuk untuk 700 sampai 1.400 jam dalam setahun. Pelajar dan mahasiswa bahkan diklaim sebagai orang yang paling sering membungkuk.

Ian Dorward, seorang ahli tulang dari Washington University di Saint Louis, menolak hasil penelitian ini.
“Hasilnya belum bisa dipastikan. Yang diteliti dan digambarkannya adalah model computer. Ia bahkan tidak menjelaskan darimana angka-angka (beban kilogram) itu berasal,” tegasnya.

Bagaimana menurut Anda?



Sumber | Tribunnews

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.